Friday, August 26, 2005

Ledakan pesawat ulang alik Challenger

(28 Januari 1986) salah satu pertanyaan yang paling sering diajukan berkenaan dengan bencana pesawat ulang-alik Challenger adalah, "Apakah para astronaut masih hidup setelah ledakan. Banyak orang ingin mengetahui apakah ketujuh astronaut Challenger masih sadar saat mereka tercebur ke laut. Jawabannya adalah ya. Menurut para ahli, paling tidak selama beberapa detik dan kemungkinan lebih lama. Penyelidikan melelahkan yang dilakukan setelah kecelakaan mengungkapkan bahwa tiga dari bongkahan sarana untuk meloloskan diri dalam keadaan darurat yang telah ditemukan kembali,telah diaktifkan secara manual setelah ledakan. Telah disimpulkan bahwakekuatan ledakan awal tidak cukup besar untuk membunuh atau membuat para astronaot tak sadarkan diri, dan bahwa kematian mereka adalah karena menghantam air dengan kecepatan 207 mil (333 km) per jam. Tidak diketahui berapa lama kabin Challenger menahan tekanan udara atau berkenaan dengan hal ini, jika kabin memang menahan tekanan setelah ledakan. Maka meski jika para astronaut memang sadar setelah ledakan, tampaknya mereka semua tak sadarkan din dalam waktu beberapa detik dan tetap demikian saat mereka menghantam air. Ketujuh astronaut Challanger ini adalah Michael Smith, Dick Scobee, Judith Resnik, Ronald McNair, Ellison Onizuka, Gregory Jarvis, dan Christa McAuliffe. Di antara ketujuh sisa-sisa mayat para astronaut Challanger yang bisa dikenali ini telah dikembalikan ke keluarga mereka pada tanggal 29 April 1986. Sisa-sisa mayat yang tidak bisa dikenali dimakamkan di Pemakaman Nasional Arlington pada tanggal 20 Mei 1986.