Sunday, March 6, 2005

Tengkorak "Vampir" abad pertengahan ditemukan di Italia

Ini bukan salah satu episode dari film drakula atau vampire penghisap darah, namun kelihatannya Van Helsing abad pertengahan yang mencoba untuk menyelamatkan kita dari para vampir tidak menggunakan potongan kayu tajam, mereka menggunakan sebuah batu bata.

Baru-baru ini seorang antropolog dari universitas Florence bernama Matteo Borini menemukan sebuah tengkorak perempuan dengan batu-bata yang ditancapkan di mulutnya di sebuah kuburan masal di pulau Lazzaretto Nuovo, dekat Venice, Italia. Kuburan itu digunakan untuk mengubur para korban Black Death yang terjadi pada tahun 1576, yaitu wabah penyakit yang menyerang Italia dan memakan korban sekitar 150.000 nyawa.

Penemuan yang luar biasa ini menunjukkan bagaimana masyarakat abad pertengahan memiliki pandangan mereka sendiri tentang takhayul yang menyangkut vampir penghisap darah.


Kain kafan yang digunakan untuk menutupi wajah mayat umumnya menjadi lapuk karena bakteri yang keluar dari mulut mayat dan akhirnya menunjukkan gigi-gigi mayat. Namun proses ini disalahartikan oleh masyarakat abad pertengahan. Hal ini diindikasikan dengan adanya manuskrip kuno abad pertengahan yang menyatakan bahwa mayat mendapatkan kembali kehidupan dengan memakan kain kafan dan menghirup sisa-sisa kehidupan dari mayat yang lain hingga mereka mendapat cukup kekuatan untuk kembali bangkit dari kematian. Karena itu pada abad pertengahan vampire dikenal juga dengan sebutan "pemakan kafan"

"Untuk membunuh Vampire tersebut, anda harus menyingkirkan kafan itu dari mulutnya dan kemudian menaruh sesuatu yang tidak bisa dimakan sebagai gantinya. Karena itu batu bata lah yang digunakan" Kata Mr Borrini. "Ada kemungkinan mayat lain juga memiliki batu bata seperti ini di mulutnya, namun inilah tengkorak pertama yang kita temukan dalam kondisi seperti ini." Lanjutnya.

Takhayul vampire telah menjadi bagian dari kultur Eropa ketika wabah penyakit dashyat itu menyerbu keseluruhan benua. Ketidakmengertian tentang tahap alami dekomposisi tubuh mayat kemungkinan telah memicu penyebaran mitos ini. "Sukar diinterpretasikan apakah batu bata yang ditancapkan di mulut mayat bersumber dari ketakutan yang dalam akan vampir atau hanya tindakan berjaga-jaga dalam masa sulit." Kata Borrini. Figur vampire modern kita kenal lewat novel Bram Stoker, Dracula yang ditulis pada tahun 1897.

Namun, Umumnya takhayul yang tersebar luas juga muncul karena adanya peristiwa nyata. Mungkinkah vampir penghisap darah benar-benar ada pada abad pertengahan?
READ MORE»

Misteri Mothman Si Manusia Ngengat Dari Point Pleasant

Mothman adalah sebuah nama yang diberikan kepada satu mahkluk yang dilaporkan terlihat di Point Pleasant, Virginia barat antara 12 November 1966 hingga Desember 1967. Banyak saksi menyatakan bahwa Mothman adalah makhluk yang bersayap seperti ngengat, tinggi seukuran manusia dan yang paling menonjol adalah kedua matanya yang merah menyala. Terkadang ada beberapa saksi yang mengatakan bahwa makhluk itu tidak memiliki kepala dan matanya ada di dadanya.

Kesaksian pertama tentang Mothman datang pada tanggal 12 November 1966 dari 5 pria yang sedang berada di pekuburan lokal mempersiapkan sebuah acara penguburan. Ketika mereka sedang bekerja, mereka menyadari adanya satu makhluk yang berbentuk manusia berwarna gelap muncul dari antara pepohonan dan kemudian terbang melewati kepala mereka.

Laporan lain berasal dari dua pasang suami istri muda dari Point Pleasant bernama David dan Linda Scarberry dan Steve dan Mary Mallette. Suatu malam pada tanggal 15 November 1966, mereka sedang melakukan perjalanan malam dengan mobil milik Scarberry. Mereka melewati sebuah wilayah pabrik-pabrik di Virginia barat yang bernama TNT. Nama itu diberikan karena pada masa perang dunia kedua, pabrik itu digunakan sebagai lokasi pembuatan amunisi. Ketika mereka melewati area tersebut, mereka melihat adanya dua mata merah besar di kegelapan malam dekat gerbang pabrik. Mereka menghentikan mobil dan akhirnya menyadari bahwa kedua lampu merah tersebut adalah sepasang mata milik satu makhluk aneh. Dalam deskripsinya, mereka mengatakan,"Makhluk itu memiliki tinggi dan bentuk seperti manusia, mungkin tingginya sekitar 1,8 meter dan memiliki sayap yang terlipat di punggungnya."

Dengan ketakutan, mereka segera memacu mobilnya menuju rute 62. Makhluk itu segera bereaksi dengan terbang mengejar mereka. Mereka menyadari bahwa makhluk itu semakin mendekat walaupun mobil dikemudikan dengan kecepatan lebih dari 100 mil/jam. Namun kemudian, makhluk itu menghilang secara misterius.

Menurut Deputi Sherif Millard Halstead yang menerima laporan mereka ,"Saya mengenal anak-anak ini seumur hidup mereka, mereka tidak pernah membuat onar. Mereka benar-benar ketakutan malam itu. Saya menanggapi laporan mereka dengan serius." Setelah berita itu menyebar ke penduduk lokal, beberapa pria dengan senjata segera menyisir wilayah TNT untuk mencari tanda-tanda keberadaan makhluk tersebut. Namun tidak ada jejak apapun yang ditemukan.

Kesaksian berikutnya datang dari Pasangan Raymond Wamsley dan Nyonya Marcella Bennett. Ketika mereka hendak berkendara untuk mengunjungi sahabat mereka Ralph Thomas, mereka menyadari adanya satu figur yang muncul di belakang mobil mereka yang sedang diparkir. Menurut Nyonya Bennett sepertinya makhluk itu sedang berbaring dan kemudian perlahan-lahan bangkit dari tanah. Dan terlihatlah bentuknya yang besar berwarna abu-abu dengan sepasang mata yang merah menyala dan sayap yang terlipat dipunggungnya. Nyonya Bennet begitu ketakutan sehingga ia menjatuhkan bayi yang sedang digendongnya. Ketika Wamsley menelepon polisi, makhluk itu menghilang .

Kesaksian lain mulai susul menyusul dan cerita ini mulai tersebar dengan luas. Pada tanggal 24 November berikutnya, 4 orang menyaksikan makhluk tersebut terbang melintasi area TNT.

Pada tanggal 25 November pagi, Thomas Ury yang sedang berkendara di rute 62 mengaku menyaksikan satu makhluk sedang berdiri di ladang, kemudian merentangkan sayapnya dan terbang. Ia segera memacu mobilnya ke kantor serif untuk memberikan laporan.

Media mulai meliput penampakan makhluk ini. Seorang reporter dari koran Ohio menjuluki makhluk ini dengan sebutan Mothman - manusia ngengat. Hal ini dikarenakan adanya saksi yang mendeskripsikan sayap makhluk tersebut yang berbentuk seperti sayap ngengat. Deskripsi lain tentang Mothman adalah adanya suara mencicit yang dikeluarkan makhluk tersebut. Saksi lain bahkan mendeskripsikan suaranya seperti seorang wanita yang sedang menjerit.

Penampakan-penampakan terus terjadi hingga tahun berikutnya. Pada tanggal 15 Desember 1967, sebuah jembatan yang bernama Silver Bridge yang dibangun pada tahun 1928 runtuh dan menewaskan 46 orang. Laporan yang masuk menyatakan adanya penampakan Mothman beberapa saat sebelum jembatan itu runtuh.

Pada malam runtuhnya jembatan, masyarakat sekitar melaporkan adanya cahaya-cahaya misterius tampak di langit. Dan Beberapa hari kemudian, seorang reporter bernama Mary Hire kedatangan seseorang misterius dengan baju hitam dan dasi. Mereka berkata bahwa mereka ingin mengetahui penampakan tentang cahaya-cahaya di langit. Dan mungkin karena peristiwa-peristiwa misterius terjadi secara berurutan di Point Pleasant, maka spekulasi berkembang sedemikian rupa. Seorang penulis bernama John Keel, pada tahun 1975 menulis sebuah buku berjudul "The Mothman Prophecies" yang mengkaitkan Mothman dengan aktifitas Parapsikologi, UFO dan Men in Black.

Apapun makhluk yang bernama Mothman, dapat dipastikan bahwa makhluk itu bukan tipuan. Mengingat lebih dari 100 orang mengaku pernah berjumpa dengannya. Laporan penampakan tersebut bahkan meluas ke wilayah Ohio, Galipolis, Salem, St Albans, Lowell, Maysville dan Kentucky.

John Keel percaya bahwa Point Pleasant adalah wilayah "jendela" dimana sering terdapat laporan tentang penampakan aneh, monster dan kedatangan orang-orang misterius. Para penduduk percaya bahwa peristiwa-peristiwa misterius di Point Pleasant adalah akibat dari kutukan Cornstalk yang ditujukan kepada Point Pleasant pada tahun 1770-an. Cornstalk adalah nama seorang pemimpin dari suku Indian Shawnee. Suku mereka dipaksa untuk pindah oleh orang kulit putih ke Ohio. Chief Cornstalk kemudian dikhianati dan dibunuh oleh orang kulit putih. Sesaat sebelum kematiannya, ia mengucapkan kutukan atas tanah yang kini menjadi wilayah Point Pleasant.

Diantara makhluk legendaris lainnya, mungkin Mothman-lah yang paling unik, karena laporan tentang penampakan makhluk ini tidak datang hanya dari masyarakat umum, namun juga dari petugas kepolisian dan tokoh masyarakat.

Pemunculan Mothman diluar Ohio dan Virginia yang tercatat adalah di Inggris di sepanjang jalan desa dekat Sandling Park, Kent pada tanggal 16 November 1963. Empat orang peternak melihat binatang bergerak dari langit dan menghilang dibalik pepohonan tidak jauh dari mereka. Karena takut, mereka lari, tapi kemudian berhenti setelah melihat cahaya keemasan berbentuk oval melayang beberapa kaki diatas ladang. Mereka mendeskripsikan benda tersebut sebagai UFO. Tiba-tiba, mengiringi pemunculan itu, sebuah bayangan gelap berjalan dan menghampiri para peternak itu. Bayangan itu ternyata milik dari satu makhluk hitam gelap, setinggi manusia, tanpa kepala dan bersayap seperti kelelawar. Mereka begitu ketakutan sehingga tidak dapat bergerak, dan kemudian makhluk tersebut menghilang begitu saja.

Foto dibawah ini diambil oleh sepasang suami istri dari Kentucky yang sedang berjalan-jalan bersama anjing mereka. Mereka tinggal di perbatasan antara Ohio dan Kentucky. Ketika mereka sedang memandang jembatan yang menghubungkan dua negara bagian tersebut, mereka melihat satu objek yang sedang hinggap di ujung jembatan dan kemudian terbang. Mereka mengambil kamera dan segera memotretnya. Mothman ?

Tengkorak dibawah ini ditemukan pada tahun 2001, dekat dengan penemuan mayat 3 anak tahun 1986, diduga sebagai tengkorak Mothman.


Jejak kaki yang diperkirakan milik mothman di greenup county ohio 1986.


Kedua Foto dibawah ini menunjukkan sosok terbang misterius.


Tidak ada yang tahu pasti mengenai Mothman, paling tidak ia menambah misteriusnya dunia. Dan bukankah itu yang kita inginkan. Sesuatu yang tidak terjawab.
READ MORE»

Misteri hilangnya putri Anastasia dari Rusia terungkap

Anastasia adalah salah satu putri dari Czar Nicholas II, kaisar terakhir Rusia yang dibantai oleh pasukan komunis. selama puluhan tahun masyarakat Rusia percaya bahwa putri Anastasia berhasil lolos dari pembantaian dan hidup dengan menyembunyikan identitas dirinya. Sekarang misteri yang berumur 90 tahun itu mungkin telah berhasil diungkap oleh para peneliti dengan ditemukannya sebuah kuburan yang berisi tulang belulang dua manusia. Salah satu kisah paling romantis di Rusia ternyata berakhir dengan kelam dan menyedihkan.

Kisahnya bermula pada tanggal 17 Juli 1918, Pasukan komunis Bolsheviks Rusia menyerbu Istana dan membantai kaisar Nicholas II, ratu Alexandra dan kelima anak mereka yaitu Olga, Tatiana, Maria, Anastasia dan putra mahkota Alexei beserta pelayan-pelayannya. Revolusi Rusia dimulai dan mengakhiri pemerintahan dinasti Romanov yang telah berlangsung selama 304 tahun. Isu beredar di kalangan masyarakat Rusia bahwa dua anak NIcholas II berhasil lolos dari pembantaian. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya sebuah kuburan Masal pada tahun 1991 di Yekaterinburg di wilayah pegunungan Ural, 900 mil di timur Moskow yang berisi tulang belulang seluruh keluarga kerajaan, didalamnya tidak ditemukan jasad dua anak Czar Nicholas II lainnya. Publik percaya bahwa putra mahkota Alexei dan Anastasia berhasil selamat dan hidup dengan menyembunyikan identitas dirinya.

Namun para peneliti mengungkapkan dalam sebuah laporan baru-baru ini bahwa tidak ada akhir bahagia bagi seluruh anggota kerajaan, termasuk putri Anastasia. Pada tahun 2007 tim peneliti berhasil menemukan kuburan kedua hanya beberapa ratus kaki dari kuburan pertama yang didalamnya terdapat sisa-sisa tubuh dua manusia. Analisa DNA terhadap dua bagian tulang manusia itu menunjukkan adanya hubungan antara tulang tersebut dengan tulang keluarga Romanov lainnya. Pemerintah Rusia mengkonfirmasi bahwa tulang tersebut salah satunya adalah milik putri Anastasia setelah mendapatkan hasil lab dari Rusia, Inggris dan Amerika Serikat.

"Saya diminta untuk melakukan studi tersebut." Kata Evgeny Rogaev, seorang ilmuwan molekular genetis di Universitas Massachusetts yang memimpin investigasi itu. "ini adalah kasus yang sulit," sambungnya. Laporan final hasil penyelidikan itu dipublikasikan secara online pada Februari 2009 di Jurnal National Academy of Sciences.

Sebuah pemandangan yang menyedihkan terpampang di hadapan para peneliti. Orang yang membunuh kedua orang tersebut telah mencoba untuk menghancurkan tubuh mereka dengan api dan asam sulfur, kemungkinan dilakukan untuk menyembunyikan identitas dan waktu kematian mereka. Hal ini telah membuat pekerjaan para peneliti yang dipimpin Rogaev menjadi lebih sulit dari yang dibayangkan.

Rogaev sebelumnya juga pernah diminta oleh pemerintah Rusia untuk melakukan tugas Forensik pada tahun 1997 terhadap tulang belulang di kuburan pertama. Sekarang ia telah diminta untuk mengakhiri sejarah kelam Rusia untuk selamanya.

Kunci yang digunakan oleh Rogaev adalah DNA mitokondrial yang terdapat pada sisa-sisa tulang. DNA mitokondrial hanya didapatkan dari ibu. Berbeda dengan DNA Autosomal yang bisa didapat dari ayah dan ibu. Dengan demikian Rogaev dan Tim dapat menghubungkan DNA tersebut dengan DNA ratu Alexandra. Kunci lainnya adalah dengan membandingkan kromosom Y dari garis keturunan Romanov. Penelitian dari kuburan kedua menunjukkan bahwa tulang tersebut berasal dari seorang laki-laki dan seorang perempuan. Jadi tim peneliti dapat membandingkan kromosom Y dari putra mahkota Alexei dengan Czar Nicholas II.

Tim peneliti juga mendapatkan bantuan dari tempat yang tak terduga, yaitu dari museum State Hermitage di St Petersburg. Museum itu menyimpan pakaian Czar Nicholas II yang mengandung noda darah, sisa dari upaya pembunuhan terhadap Nicholas II ketika ia mengunjungi Osaka pada tahun 1891. Dari noda darah itu, peneliti mendapatkan DNA yang jelas.

Dari semua perbandingan tersebut, maka terungkaplah bahwa tulang belulang di kuburan kedua adalah milik putra mahkota Alexei dan kakak perempuannya, beberapa beranggapan Maria, beberapa lagi beranggapan Anastasia. Namun bagaimanapun juga, keseluruhan keluarga Nicholas II telah ditemukan lengkap di dua kuburan tersebut. Itu berarti menutup misteri yang telah berumur 90 tahun untuk selamanya.

Tidak ada akhir yang indah bagi keluarga Nicholas II, terutama Anastasia. Dongeng paling romantis di dalam sejarah Rusia itu telah berakhir untuk selamanya di sebuah kuburan sepi tanpa nisan.
READ MORE»

Perang Nuklir Zaman Prasejarah?

Epos Mahabarata mengisahkan konflik hebat keturunan Pandu dan Dritarasta dalam memperbutkan takhta kerajaan.Menurut sumber yang saya dapat,epos ini ditulis pada tahun 1500 SM,dan menurut perkiraan, perang tsb meletus sekitar 5000 tahun yang lalu.

Banyak spekulasi bermunculan dari peristiwa ini,diantaranya ada sebuah spekulasi baru dengan berani menyebutkan bahwa perang Mahabarata adalah semacam perang Nuklir!

Tapi, benarkah demikian yang terjadi sebenarnya?Mungkinkah jauh sebelum era modern seperti masa kita ini ada sebuah peradaban maju yang telah menguasai teknologi nuklir?

Masa sebelum 4000 SM dianggap sebagai masa pra sejarah dan peradaban Sumeria dianggap peradaban tertua didunia. Akan selama ini terdapat berbagai diskusi, teori dan penyelidikan mengenai kemungkinan bahwa dunia pernah mencapai sebuah peradaban yang maju sebelum tahun 4000 SM.

Teori Atlantis, Lemuria, kini makin diperkuat dengan bukti tertulis seperti percakapan Plato mengenai dialog Solon dan pendeta Mesir kuno mengenai Atlantis, naskah kuno Hinduisme mengenai Ramayana & Bharatayudha mengenai dinasti Rama kuno, dan bukti arkeologi mengenai peradaban Monhenjo-Daroo, Easter Island dan Pyramid Mesir maupun Amerika Selatan.

Akhir-akhir ini perhatian saya tertuju terhadap sebuah teori mengenai kemungkinan manusia pernah memasuki zaman nuklir lebih dari 6000 tahun yang lalu. Peradaban Atlantis di barat, dan dinasti Rama di Timur diperkirakan berkembang dan mengalami masa keemasan antara tahun 30000 SM hingga 15000 SM.

Atlantis memiliki wilayah mulai dari Mediteranian hingga Pegunungan Andes di seberang Samudra Atlantis sedangkan Dinasti Rama berkuasa di bagian Utara India-Pakistan-Tibet hingga Asia Tengah. Peninggalan Prasasti di Indus, Mohenjo Daroo dan Easter Island (Pasifik Selatan) hingga kini belum bisa diterjemahkan dan para ahli memperkirakan peradaban itu berasal jauh lebih tua dari peradaban tertua yang selama ini diyakini manusia (4000 BC). Beberapa naskah Wedha dan Jain yang antara lain mengenai Ramayana dan Mahabharata ternyata memuat bukti historis maupun gambaran teknologi dari Dinasti Rama yang diyakini pernah mengalami zaman keemasan dengan tujuh kota utamanya ‘Seven Rishi City’ yg salah satunya adalah Mohenjo Daroo (Pakistan Utara).

Dalam suatu cuplikan cerita dalam Epos Mahabarata dikisahkan bahwa Arjuna dengan gagah berani duduk dalam Weimana (sebuah benda mirip pesawat terbang) dan mendarat di tengah air, lalu meluncurkan Gendewa, semacam senjata yang mirip rudal/roket yang dapat menimbulkan sekaligus melepaskan nyala api yang gencar di atas wilayah musuh, lalu dalam sekejap bumi bergetar hebat,asap tebal membumbung tinggi diatas cakrawala,dalam detik itu juga akibat kekuatan ledakan yang ditimbulkan dengan segera menghancurkan dan menghanguskan semua apa saja yang ada disitu.

Yang membuat orang tidak habis pikir , sebenarnya senjata semacam apakah yang dilepaskan Arjuna dengan Weimana-nya itu? Dari hasil riset dan penelitian yang dilakukan ditepian sungai Gangga di India, para arkeolog menemukan banyak sekali sisa-sisa puing-puing yang telah menjadi batu hangus di atas hulu sungai.

Batu yang besar-besar pada reruntuhan ini dilekatkan jadi satu, permukaannya menonjol dan cekung tidak merata. Jika ingin melebur bebatuan tersebut, dibutuhkan suhu paling rendah 1.800 C. Bara api yang biasa tidak mampu mencapai suhu seperti ini, hanya pada ledakan nuklir baru bisa mencapai suhu yang demikian.

Di dalam hutan primitif di pedalaman India, orang-orang juga menemukan lebih banyak reruntuhan batu hangus. Tembok kota yang runtuh dikristalisasi, licin seperti kaca, lapisan luar perabot rumah tangga yang terbuat dari batuan didalam bangunan juga telah dikacalisasi. Selain di India, Babilon kuno, gurun sahara, dan guru Gobi di Mongolia juga telah ditemukan reruntuhan perang nuklir prasejarah. Batu kaca pada reruntuhan semuanya sama persis dengan batu kaca pada kawasan percobaan nuklir saat ini.

Dari berbagai sumber yang saya pelajari, secara umum dapat digambarkan berbagai macam teori dan penelitian mengenai subyek ini memberikan beberapa bahan kajian yang menarik.

Antara lain adalah:

Atlantis dan Dinasti Rama pernah mengalami masa keemasan (Golden Age) pada saat yang bersamaan (30000-15000 BC). Keduanya sudah menguasai teknologi nuklir. Keduanya memiliki teknologi dirgantara dan aeronautika yang canggih hingga memiliki pesawat berkemampuan dan berbentuk seperti UFO (berdasarkan beberapa catatan) yang disebut Vimana (Rama) dan Valakri (Atlantis).

Penduduk Atlantis memiliki sifat agresif dan dipimpin oleh para pendeta (enlighten priests), sesuai naskah Plato. Dinasti Rama memiliki tujuh kota besar (Seven Rishi’s City) dengan ibukota Ayodhya dimana salah satu kota yang berhasil ditemukan adalah Mohenjo-Daroo. Persaingan dari kedua peradaban tersebut mencapai puncaknya dengan menggunakan senjata nuklir.

Para ahli menemukan bahwa pada puing-puing maupun sisa-sisa tengkorak manusia yang ditemukan di Mohenjo-Daroo mengandung residu radio-aktif yang hanya bisa dihasilkan lewat ledakan Thermonuklir skala besar. Dalam sebuah seloka mengenai Mahabharata, diceritakan dengan kiasan sebuah senjata penghancur massal yang akibatnya mirip sekali dengan senjata nuklir masa kini.

Beberapa Seloka dalam kitab Wedha dan Jain secara eksplisit dan lengkap menggambarkan bentuk dari ‘wahana terbang’ yang disebut ‘Vimana’ yang ciri-cirinya mirip piring terbang masa kini. Sebagian besar bukti tertulis justru berada di India dalam bentuk naskah sastra, sedangkan bukti fisik justru berada di belahan dunia barat yaitu Piramid di Mesir dan Amerika Selatan.

Singkatnya segala penyelidikan diatas berusaha menyatakan bahwa umat manusia pernah maju dalam peradaban Atlantis dan Rama. Bahkan jauh sebelum 4000SM manusia pernah memasuki abad antariksa dan teknologi nuklir. Akan tetapi zaman keemasan tersebut berakhir akibat perang nuklir yang dahsyat hingga pada masa sesudahnya, manusia sempat kembali ke zaman primitif hingga munculnya peradaban Sumeria sekitar 4000 SM atau 6000 tahun yang lalu.

tahun 1972 silam, ada sebuah penemuan luar biasa yang barangkali bisa semakin memperkuat dugaan bahwa memang benar peradaban masa silam telah mengalami era Nuklir yaitu penemuan tambang Reaktor Nuklir berusia dua miliyar tahun di Oklo, Republik Gabon.

Reaktor Nuklir Berusia 2 Miliyar Tahun di Oklo, Republik Gabon

Pada tahun 1972, ada sebuah perusahaan (Perancis) yang mengimpor biji mineral uranium dari Oklo di Republik Gabon, Afrika untuk diolah. Mereka terkejut dengan penemuannya, karena biji uranium impor tersebut ternyata sudah pernah diolah dan dimanfaatkan sebelumnya serta kandungan uraniumnya dengan limbah reaktor nuklir hampir sama. Penemuan ini berhasil memikat para ilmuwan yang datang ke Oklo untuk suatu penelitian, dari hasil riset menunjukkan adanya sebuah reaktor nuklir berskala besar pada masa prasejarah, dengan kapasitas kurang lebih 500 ton biji uranium di enam wilayah, diduga dapat menghasilkan tenaga sebesar 100 ribu watt. Tambang reaktor nuklir tersebut terpelihara dengan baik, dengan lay-out yang masuk akal, dan telah beroperasi selama 500 ribu tahun lamanya.

Yang membuat orang lebih tercengang lagi ialah bahwa limbah penambangan reaktor nuklir yang dibatasi itu, tidak tersebarluas di dalam areal 40 meter di sekitar pertambangan. Kalau ditinjau dari teknik penataan reaksi nuklir yang ada, maka teknik penataan tambang reaktor itu jauh lebih hebat dari sekarang, yang sangat membuat malu ilmuwan sekarang ialah saat kita sedang pusing dalam menangani masalah limbah nuklir, manusia zaman prasejarah sudah tahu cara memanfaatkan topografi alami untuk menyimpan limbah nuklir! Tambang uranium di Oklo itu kira-kira dibangun dua miliar tahun, setelah adanya bukti data geologi, dan tidak lama setelah menjadi pertambangan maka dibangunlah sebuah reaktor nuklir ini. Mensikapi hasil riset ini maka para ilmuwan mengakui bahwa inilah sebuah reaktor nuklir kuno, yang telah mengubah buku pelajaran selama ini, serta memberikan pelajaran kepada kita tentang cara menangani limbah nuklir.


Sekaligus membuat ilmuwan mau tak mau harus mempelajari dengan serius kemungkinan eksistensi peradaban prasejarah itu, dengan kata lain bahwa reaktor nuklir ini merupakan produk masa peradaban umat manusia. Seperti diketahui, penguasaan teknologi atom oleh umat manusia baru dilakukan dalam kurun waktu beberapa puluh tahun saja, dengan adanya penemuan ini sekaligus menerangkan bahwa pada dua miliar tahun yang lampau sudah ada sebuah teknologi yang peradabannya melebihi kita sekarang ini, serta mengerti betul akan cara penggunaannya. Hal yang patut membuat orang termenung dalam-dalam ialah bahwa mengapa manusia zaman prasejarah yang memiliki sebuah teknologi maju tidak bisa mewariskan teknologinya, malah hilang tanpa sebab, yang tersisa hanya setumpuk jejak saja. Lalu bagaimana kita menyikapi atas penemuan ini? Permulaan sebelum dua miliar tahun hingga satu juta tahun dari peradaban manusia sekarang ini terdapat peradaban manusia. Dalam masa-masa yang sangat lama ini terdapat berapa banyak peradaban yang demikian ini menuju ke binasaan? Jika kita abaikan terhadap semua peninggalan-peninggalan peradaban prasejarah ini, sudah barang tentu tidak akan mempelajarinya secara mendalam, apalagi menelusuri bahwa mengapa sampai tidak ada kesinambungannya, lebih-lebih untuk mengetahui penyebab dari musnahnya sebuah peradaban itu. Dan apakah perkembangan dari ilmu pengetahuan dan teknologi kita sekarang akan mengulang seperti peradaban beberapa kali sebelumnya? Betulkah penemuan ini, serta mengapa penemuan-penemuan peradaban prasejarah ini dengan teknologi manusia masa kini
begitu mirip? Semua masalah ini patut kita renungkan dalam-dalam.

READ MORE»

3 Jam Terjebak di Masa Silam

Tanggal 4 Agustus 1951, fajar belum lagi menyingsing. Laut bergemuruh oleh derai ombak yang menghantam karang di kawasan pesisir Puys, Prancis.

Subuh yang tenang dan damai. Namun hari itu berubah menjadi pengalaman menakutkan bagi dua turis perempuan asal Inggris yang sedang berlibur di Puys.

Puys, sebuah desa tepi pantai dekat pelabuhan Dieppe di Normandy, Prancis menjadi lokasi wisata alternatif dengan pemandangan pantai, beting, dan tebing karang. Romantis untuk sebagian orang yang suka laut. Hal ini yang mendorong dua turis perempuan itu memilih Puys sebagai tempat liburan musim gugur. Namun pengalaman liburan itu menjadi kenangan tak terlupakan bagi mereka.

Subuh hari itu, kedua turis perempuan itu terbangun oleh gaduhnya suara tembakan gencar. Suara itu semakin menguat dengan rentetan tembakan yang semakin gencar disusul jeritan dan tangisan yang sangat kacau, lalu terdengar dengung sejumlah pesawat pembom, ledakan bom, tembakan mortir dan tembakan, teriakan… Keduanya kaget bukan kepalang. Mereka kini seolah berada di tengah kancah pertempuran hebat.

Suara demi suara pertempuran itu tetap menggema dan terdengar jelas oleh mereka. Namun mereka tak berani bergeming keluar dari kamarnya. Hanya tiarap dan bersembunyi ketakutan di sudut kamar. Tubuh menggigil akibat suara tembakan dan ledakan yang kadang terdengar sangat dekat, atau suara-suara perintah khas militer dalam bahasa Inggris dan Jerman, jeritan kesakitan, dan isak tangis.

Selama kurang lebih tiga jam mereka mendengar jelas semua suara pertempuran di luar sana. Sampai akhirnya suara-suara mengerikan itu semakin samar… samar… dan hilang! Debur gelombang menghantam karang sayup kembali terdengar. Fajar sudah menyingsing.

Setelah menenangkandiri, keduanya kemudian memberanikan diri keluar kamar. Dengan takut-takut mereka mengintip keluar jendela. Pemandangan di luar sana normal. Tak ada bekas pertempuran baru sama sekali. Hanya rumah, karang, pantai, pepohonan… suasana hariandi Puys.

Keduanya kemudian bertanya-tanya kepada beberapa orang yang berada di dkat sana, apakah mereka mendengar suara pertempuran barusan? Semua hanya menggeleng dengan wajah bingung. Tak ada kegaduhan apapun apalagi suara tembakan dan ledakan bom. Seorang penduduk lokal yang agak tua mengatakan tak ada pertempuran baru di Normandia setelah D-Day “Operation Overlord” (1945) dan Operation Jubilee (1942). Sang kakek menjelaskan bahwa Pelabuhan Dieppe, Puys and Pourville merupakan titik pendaratan pasukan gabungan Sekutu (Inggris, Kanada, AS dan Polandia) dalam Operation Jubille 19 Agustus 1942.

Lantas, apakah yang sebenarnya terjadi? Kedua turis Inggris itu tak mengerti. Mereka sangat yakin bahwa apa yang mereka dengar adalah sebuah pertempuran yang bahkan seolah bisa mereka lihat. Dalam kebingungan, mereka kemudian membuat laporan ke otoritas setempat mengenai fenomena tersebut. Mulanya laporan itu diabaikan, namun akhirnya sebuah lembaga khusus di Inggris tertarik akan hal tersebut.

Detail yang Mencengangkan

British Society of Psychical Research lah yang kemudian melakukan riset dan penelitian terhadap fenomena tersebut. Mereka sangat yakin bahwa apa yang dialami dua turis perempuan Inggris itu adalah bagian dari misteri alam yang tidak terpecahkan. Namun mereka punya asumsi, kemungkinan keduanya telah terjebak dalam “kedutan waktu”. Suatu fenomena terbukanya semacam portal energi di suatu tempat yang memungkinkan orang bisa merasakan apa yang telah terjadi di masa lalu. Benarkah?

Mungkin saja benar. Karena penelitian terhadap laporan perempuan itu memang menunjukkan kesamaan peristiwa dengan kejadian nyata di Puys dalam gelar Operation Jubilee, yaitu operasi tempur pendaratan Sekutu di Normandia untuk memukul Jerman yang bercokol di Prancis pada 19 Agustus 1942. Operasi itu gagal dan kemudian menjadi bahan pertimbangan penting untuk gelar operasi tempur berikutnya “Operation Overlord” D-Day 6 Juni 1945 yang sukses mengalahkan dominasi Jerman di Prancis.

Bukti-bukti kebenaran akurasi cerita kedua turis itu dibuktikan dengan kros cek terhadap arsip data rahasia militer yang tidak pernah dipublikasikan. Hasilnya ada sejumlah besar persamaan persitiwa yang mencengangkan semua pihak.

Walau pun kedua perempuan itu mengetahui kisah tentang Operasi Jubilee di Dieppe dari banyak literatur saat itu, mereka tak akan mendapat detail penting seperti yang tercantum dalam arsip rahasia militer itu. Namun kenyataannya mereka memapar data detail yang hampir persis sama dengan arsip militer tersebut.

READ MORE»

Lorong Waktu yang Menggemparkan

Misteri peristiwa yang terjadi beberapa tahun yang lalu, dan yang membuat gempar adalah nasib mujur kemunculan kembali korban Kapal Laut Titanic yang masih hidup.

Dua orang korban musibah Kapal Titanic pada tahun 1912, tiba-tiba muncul dalam keadaan masih hidup. Secara fisik mereka tidak berubah persis seperti semula. Teori lorong waktu telah menjawabnya.
Di antara kedua korban yang beruntung ini, yang satu adalah seorang penumpang wanita yang ditemukan pada tahun 1990, dan lainnya lagi adalah seorang kapten kapal Titanic yang ditemukan pada tahun 1991.

Kapten kapal Smith ditemukan pada tanggal 9 Agustus 1991, setahun setelah ditemukannya seorang korban yang beruntung bernama Wenny Kathe, dia diselamatkan dari atas gunung es. Selama berpuluh-puluh tahun hanyut terapung-apung di atas lautan, namun tidak membuatnya kelihatan tua dan lemah, Kapten Smith yang meskipun telah berusia 139 tahun, namun masih tampak seperti orang yang berusia 60 tahun lebih, dan bahkan dia masih menganggap bahwa saat itu adalah masa-masa sekitar tenggelamnya Kapal Titanic pada tanggal 15 April 1912.

Melalui identifikasi sidik jari yang masih tersimpan dalam catatan pelayaran laut, maka bisa dipastikan identitas Kapten Smith.

Seorang lagi korban musibah Kapal Titanic, Wenny Kathe yang berusia 29 tahun diselamatkan di atas gumpalan es Samudera Atlantik Utara pada tanggal 24 September 1990.

Namun yang membuat orang terkejut adalah sejak dia hilang pada tahun 1912 hingga sekarang, tidak terlihat tanda-tanda tua sedikitpun juga.

Dia ditemukan dan diselamatkan di atas gumpalan es 363 km barat daya Islandia. Kantor pelayaran telah menemukan daftar nama penumpang Kapal Titanic dan menegaskan keaslian identitas dirinya.

Smith, kapten kapal Titanic dan penumpangnya Wenny Kathe adalah saksi hidup orang hilang yang muncul kembali melalui lintasan lorong waktu.

Oleh karena mereka menghilang dan muncul kembali secara misterius, maka hal ini sangat menarik perhatian orang banyak.

Ilmuwan Amerika Ado Snandick berpendapat, mata manusia tidak bisa melihat keberadaan suatu benda dalam ruang lain, itulah obyektifitas keberadaan lorong waktu.

Dalam sejarah, orang, kapal-kapal, pesawat terbang dan lain-lain sebagainya yang hilang secara misterius seperti yang sering kita dengar di perairan Segitiga Bermuda, sebenarnya adalah masuk ke dalam lorong waktu yang misterius ini.

Dalam penyelidikannya terhadap lorong waktu, John Buckally mengemukakan teori hipotesanya sebagai berikut.

Pertama, obyektifitas keberadaan lorong waktu adalah bersifat kematerialan, tidak terlihat, tidak dapat disentuh, tertutup untuk dunia fana kehidupan umat manusia, namun tidak mutlak, karena terkadang ia akan membukanya.

Kedua, lorong waktu dengan dunia manusia bukanlah suatu sistem waktu, setelah memasuki seperangkat sistem waktu, ada kemungkinan kembali ke masa lalu yang sangat jauh, atau memasuki masa depan, karena di dalam lorong waktu tersebut, waktu dapat bersifat searah maupun berlawanan arah, bisa bergerak lurus juga bisa berbalik, dan bahkan bisa diam membeku.

Ketiga, terhadap dunia fana (ruang fisik kita) di bumi, jika memasuki lorong waktu, berarti hilang secara misterius, dan jika keluar dari lorong waktu itu, maka artinya adalah muncul lagi secara misterius.

Disebabkan lorong waktu dan bumi bukan merupakan sebuah sistem waktu, dan karena waktu bisa diam membeku, maka meskipun telah hilang selama 3 tahun, 5 tahun, bahkan 30 atau 50 tahun, waktunya sama seperti dengan satu atau setengah hari.

Dalam ajaran Buddha terdapat satu bait penuturan: “Bagaikan sehari di kahyangan, tapi rasanya sudah ribuan tahun lamanya di bumi, tampaknya memiliki makna kebenaran yang sangat dalam.

READ MORE»